Burung-Tekukur

Tekukur (bahasa Inggrisspotted doveSpilopelia chinensis) adalah sejenis burung merpati kecil yang mempunyai paruh, berekor agak panjang, berdarah panas, dan bereproduksi dengan cara bertelur.

Karakteristik

Tubuh berukuran sedang (30 cm). Warnanya cokelat kemerah-jambuan. Ekor burung ini tampak panjang. Bulu ekor terluar dengan tepi putih tebal. Bulu sayap lebih gelap dibanding tubuh. Ada bercak-bercak hitam putih khas pada leher. Iris jingga, paruh hitam, kaki merah. Hidup dekat dengan manusia. Mencari makan di permukaan tanah. Sering duduk berpasangan di tempat terbuka. Bila terganggu terbang rendah di permukaan tanah, dengan kepakan sayap pelan.

Taksonomi

Burung Tekukur mulanya termasuk dalam genus Streptopelia terapi dalam studi pada tahun 2001 berdasarkan urutan molekul dan juga vokalisasi mengindikasikan bahwa spesies ini bersama dengan Streptopelia senegalensis yang mencolok dari taksa yang tersisa yang menyebabkan tekukur biasa masuk pada genus Streptopelia.[2] Sebab inilah yang membuat peneliti membagi mereka pada genus yang terpisah. Carl Sundevall membuat genus Stigmatopelia dengan jenis senegalensis, sementara itu ia juga membuat genus Spilopelia (untuk chinensissuratensis dan tigrina, dan memperlakukannya sebagai spesies yang terpisah) pada halaman yang sama di bukunya tahun 1872.

Penyebaran Burung Tekukur

Jenis ini umum terdapat mulai dari India dan Cina ke selatan sampai Jawa, tetapi juga merupakan burung sangkar yang terkenal dan telah diintroduksi secara luas di mana-mana.

Kebiasaan Burung Tekukur

Mencari makan di atas permukaan tanah. Burung Tekukur sering duduk berpasangan di jalan yang terbuka. Bila terganggu, terbang rendah di atas tanah dengan kepakan sayap pelan yang khas.

Mitos Pelihara Dipercaya Bisa Kaya Loh

Tak dapat dipungkiri, Burung Tekukur merupakan salah satu burung yang digandrungi sebagian masyarakat untuk dipelihara.

Disamping karena memiliki suara kicauan yang merdu, burung yang juga dikenal Streptopelia Chinensis ini, cukup mudah dan murah dalam merawatnya. Juga, harganya pun tidak mahal.

Oleh sebagian masyarakat Jawa,  juga dipercaya berkaitan erat dengan mitos keberkahan, keselataman, keberuntungan hingga penanda sial bagi pemeliharanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *